KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatNya kepada umatNya,
khususnya bagi kami yang telah mampu menyelesaikan laporan percobaan ini dengan
lancar.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Woro Suhesti dan Bapak Mokh. Darsono
S.Pd selaku guru pembimbing yang telah
memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami
mengharapkan, lewat laporan Percobaan ini, pembaca dapat mengetahui cara
pembuatan tape yang baik dan benar, mengetahui proses singkong menjadi tape
yang melalui proses fermentasi, dan mengetahui dengan baik proses fermentasi
yang terjadi pada tape.
Kami
juga menyampaikan, apabila seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini
terdapat hal-hal yang kurang berkenan atau tidak sesuai dengan harapan, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan senang hati menerima masukan,
kritikan, dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.....................................................................................................................
i
Kata
Pengantar....................................................................................................................
ii
Daftar
Isi.............................................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
1
1.3 Tujuan Percobaan.......................................................................................................
2
1.4 Manfaat Percobaan....................................................................................................
2
BAB
II KAJIAN TEORI...................................................................................................
3
2.1 Bioteknologi...............................................................................................................
3
2.2 Fermentasi..................................................................................................................
3
2.3 Tape............................................................................................................................
4
2.4 Ragi Tape...................................................................................................................
4
BAB
III METODE PENELITIAN....................................................................................
5
3.1 Waktu dan Tempat Percobaan...................................................................................
5
3.2 Variabel......................................................................................................................
5
3.3 Alat dan Bahan..........................................................................................................
5
3.4 Prosedur Pelaksanaan Percobaan...............................................................................
7
BAB
IV PEMBAHASAN..................................................................................................
8
BAB
V PENUTUP.............................................................................................................
9
5.1 Kesimpulan Percobaan...............................................................................................
9
5.2 Saran..........................................................................................................................
9
Daftar
Pustaka.....................................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
memiliki beragam makanan tradisional yang tak kalah enaknya dengan masakan
modern (misal makanan cepat saji). Rata-rata makanan tradisional, khusunya di
Indonesia, menggunakan bioteknologi tradisional dalam proses pembuatannya salah
satunya adalah tape singkong.
Tape
merupakan makanan tradisional yangsudah tidak asing lagi. Tape adalah makanan
tradisional yang terbuat dari singkong yang telah difermentasi menggunakan ragi
tape. Selain menggunakan singkong, tape juga dapat dibuat dengan menggunakan
ketan hitam. Ketan singkong termasuk jenis umbi-umbian kayu yang banyak
terdapat di seluruh daerah di Indonesia. Singkong atau ketan hitam tersebut
kemudian difermentasi oleh ragi tape. Ragi tape tersebut mengandung beberapa
mikroorganisme, seperti Chlamydomucor, Saccharomyces cerevisiae, dll. Makanan
tradisional ini sangat lezat. Selain rasanya yang nikmat nan lezat, tape juga
mengandung banyak karbohidrat yang berguna bagi tubuh manusia. Namun, seiring
berjalannya waktu, tape sering dilupakan karena masyarakat lebih memilih
makanan modern daripada makanan tradisional. Pembuatan tape dengan cara
fermentasi dapat digolongkan sebagai bioteknologi, lebih tepatnya bioteknologi
tradisional atau sering disebut sebagai bioteknologi konvensional. Proses
fermentasi yang terjadi pada singkong sehingga dapat berubah menjadi tape
adalah perubahan pati menjadi gula oleh mikroorganisme Chlamydomucor, dan oleh
Saccharomyces cerevisiae gula diubah menjadi alkohol, sehingga singkong menjadi
lunak, berair, manis, dan berbau alkohol.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
beberapa permasalahan yang diangkat sebagai dasar penulisan laporan ini yaitu
1. Bagaimanakah
cara membuat tape ?
2. Bagaimana
singkong yang awalnya padat dapat menjadi tape yang lunak dan berair, dan
3. Bagaimana
proses fermentasi yang terjadi pada singkong sehingga dapat berubah menjadi
tape yang nikmat nan lezat ?
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaain ini
adalah
1. Untuk
mengetahui proses pembuatan tape.
2. Untuk
mengetahui proses terjadinya fermentasi.
3. Untuk
mengetahui tahapan dalam proses pembuatan tape singkong.
1.4 Manfaat Percobaan
Ø Manfaat
bagi Pembaca
·
Pembaca lebih mengenal tape mulai dari
proses pembuatannya hingga pemanfaatannya.
·
Menambah wawasan bagi pembaca khususnya dalam
bidang bioteknologi.
Ø Manfaat
bagi penulis
·
Menambah pengalaman dalam membuat tape.
·
Menambah pengalaman dalam mengembangkan
bioteknologi tradisional..
BAB II
KAJIAN TEORI
1.1 Bioteknologi
Bioteknologi
berasal dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan teknologi yang berarti
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Bioteknologi adalah pemanfaatan
mikroorganisme, misalnya bakteri, ragi, dan jamur yang telah direkayasa untuk
menghasilkan suatu produk atau barang guna memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
manusia.
Bioteknologi
dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan lain-lain dalam proses
pembuatannya. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi
modern yang dapat membantu kita, seperti dalam proses pengkloningan dan kultur
jaringan. Contoh dari bioteknologi konvensional adalah pembuatan tape, tempe,
susu, dll. Sedangkan contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika,
kloning, kultur jaringan, dll.
Ciri-ciri
utama bioteknologi adalah adanya benda biologi (makhluk hidup) berupa
mikroorganisme tumbuhan atau hewan, adanya teknologi yang dipakai, dan produk
yang dihasilkan berupa hasil ekstraksi dan pemurnian. Perbedaan utama antara
bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern terletak pada teknologi
yang diterapkan, dimana bioteknologi konvensional masih menggunakan teknologi
yang sederhana, sementara bioteknologi modern menggunakan teknologi atau
alat-alat canggih. Bioteknologi modern lebih terjamin keamanan dan
kebersihannya karena lebih memerhatikan standar kesehatan.
1.2 Fermentasi
Fermentasi
adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob
(tanpa oksigen). Fermentasi sering kali digunakan dalam bidang bioteknologi.
Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, alkohol, asam laktat, dan
hidrogen. Gula dan ragi dikenal sebagai bahan yang umum dalam fermentasi. Ragi
biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur, dan minuman
beralkohol lainnya. Beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari
penggunaan proses fermentasi untuk proses produksi suatu produk adalah dapat
mengurangi zat antinutrisi, dapat meningkatkan kandungan nutrisi, dapat
meningkatkan kerja sistem pencernaan, dapat meningkatan tingkat kesehatan
(lebih menyehatkan), lebih tahan lama, dan lebih awet, serta memiliki nilai
jual yang lebih tinggi.
1.3 Tape
Tape
adalah makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat, seperti singkong, oleh ragi. Makanan tradisional dari Indonesia
ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga
Jawa Timur. Di Jawa Barat, tape singkong dikenal dengan nama peuyeum (bahasa
Sunda).
Tape
singkong adalah tape yang terbuat dari bahan dasar singkong. Pembuatan tape
singkong melibatkan umbi singkong tersebut sebagai substrat dan ragi tape
(Chlamydomucor, Saccharomyces cerevisiae, dll) yang dibalurkan pada umbi
singkong yang telah dikupas kulitnya. Pembuatan tape singkong biasanya
memerlukan waktu antara 2 hingga 3 hari untuk proses fermentasinya.
Selain
rasanya yang nikmat nan lezat, tape juga mengandung berbagai manfaat bagi tubuh
manusia. Tape dapat menjaga tubuh kita hangat karena mengandung alkohol. Tape
juga dapat mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) karena mengandung
vitamin K. Tape juga mengandung yeast segar yang mampu mensintesis vitamin B1,
B3, dan B12. Vitamin B1 berguna untuk mengubah karbohidrat menjadi energi.
Vitamin B3 berguna untuk kesehatan kulit, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki
sistem pencernaan, serta membantu mengubah makanan menjadi energi. Sedangkan
vitamin B12 berguna untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi
energi, menjaga sel darah merah tetap sehat, melindungi sel saraf, mencegah
penyakit jantung, dan mencegah penyusutan otak yang berujung pada penurunan
daya ingat. Semua manfaat tersebut terkandung di dalam tape.
1.4 Ragi Tape
Ragi merupakan
zat yang bisa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae. Ada dua jenis ragi tape yang
dijual di pasaran, yakni ragi padat dan kering. Ragi kering berbentuk
butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus dan berwarna kecoklatan.
Ragi kering umumnya digunakan dalam pembuatan kue. Sedangkan ragi padat
bentuknya bulat pipih dan sering digunakan dalam pembuatan tape.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Percobaan
Waktu : Rabu 12, Februari 2020
Tempat : Laboratorium IPA SMP N 1 Warungasem
3.2 Variabel Penelitian
Adapun subjek
penelitian ini adalah
1. Variabel
bebas :
penggunaan dan kualitas ragi tape
2. Variabel
kontrol : kelembapan udara, suhu,
dan waktu yang dibutuhkan
3. Variabel
terikat : singkong sebagai
3.3 Alat dan Bahan
Alat :
1) Panci
untuk mengukus singkong
2) Baskom
untuk tempat singkong
yang sudah direbus dan tempat untuk mencampurkan ragi dengan singkong.
3) Pisau
untuk mengupas dan
memotong singkong
4) Besek
untuk tempat
penyimpanan singkong setelah diberi ragi.
5) Plastik
untuk membungkus tape
6) Tali
untuk mengikat besek
agar menjadi rapat
7) Gunting
untuk menggunting daun
pisang
Bahan
1) Singkong
2) Air
3) Ragi
Tape
4) Daun
Pisang
3.4 Prosedur Pelaksanaan Percobaan
Langkah pembuatan tape
singkong
1) Siapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan.
2) Kupas
singkong dan Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
3) Cuci
hingga bersih singkong yang telah dipotong.
4) Masukkan
air ke dalam panci sampai kira-kira terisi seperempat lalu panaskan hingga
mendidih.
5) Setelah
air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus tidak terlalu
matang kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
6) Setelah
dikukus, angkat singkong lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan.
7) Siapkan
baskom kemudian taruh singkong yang sudah dingin lalu taburi dengan ragi yang
telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
8) Singkong
yang telah diberi ragi ini kemudian di taruh ke dalam besek dan ditutup kembali
dengan daun pisang. Lalu ikat besek hingga rapat. Singkong ini harus
benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
9) Setelah
singkong disimpan di dalam besek secara rapat, diamkan selama 1-3 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian penulis adalah tape yang nikmat nan lezat. Berbeda dengan singkong,
tape memiliki tekstur yang lebih lunak dan rasa yang lebih manis. Tape berbentuk
semi cair, berasa manis keasaman, dan memiliki tekstur lengket. Apabila dimakan,
tubuh akan terasa hangat karena tape mengandung alkohol yang dihasilkan dari
proses fermentasi oleh ragi tape.
Dalam
pembuatannya, tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar
singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung secara
baik. Ragi tape merupakan bibit mikroorganisme yang sangat berperan dan
dibutuhkan untuk membuat tape. Agar fermentasi tape tidak gagal, alat-alat dan
bahan yang digunakan harus bersih dari kotoran, dan air yang digunakan juga
harus bersih. Apabila proses pembuatan tape tidak dilakukan secara higienis dan
tidak memperhatikan standar kebersihan, maka tape akan cepat busuk karena pasti
ada bakteri atau mikroorganisme lain yang masuk ke dalam tape.
Perubahan biokimia yang terjadi
pada fermentasi tape adalah karbohidrat menjadi gula (glukosa) dan gula menjadi
alkohol. Karbohidrat diubah menjadi glukosa dengan bantuan mikroorganisme
Chlamydomucor. Sedangkan gula diubah menjadi alkohol dengan bantuan
mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Secara singkat, glukosa merupakan gula
yang paling sederhana dan melalui proses fermentasi akan dihasilkan etanol.
Persamaan
Reaksi Kimia:
C6H12O6
+ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjelasannya:
Gula
(glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Percobaan
Setelah melakukan percobaan kami dapat
menyimpulkan
1. Pembuatan
tape singkong tergolong dalam bioteknologi konvensional karena dalam proses
pembuatanya masih menggunakan cara-cara tradisional dan tidak begitu sulit.
2. Fermentasi
yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan tape singkong agar mendapatkan hasil yang
sempurna. Selain menggunakan pralatan yang bersih dan tidak berlemak juga harus
memperhatikan pada saat menyimpan. Proses fermentasi harus tertutup rapat dan
tidak memerlukan oksigen untuk mendapatkan hasil tape yang maksimal.
3. Kadar
alkohol yang dihasilkan pada tape dipengaruhi oleh lama dan tidaknya proses
fermentasi.
4. Pada
proses pembuatan tape, singkong menjadi lunak karena disebabkan oleh jamur ragi
memakan glukosa yang terkandung pada singkong sebagai makanan pertumbuhannya.
Jamur tersebut juga akan merubah glukosa menjadi alkohol.
5. Rasa
manis pada tape dihasilkan oleh ragi (Saccharomyces cereviceae) yang
mengeluarkan enzim untuk memecah karbihidrat pada singkong menjadi gula.
5.2 Saran
Saran yang dapat
kami sampaikan yaitu kepada para siswa/praktikan selanjutnya agar lebih
memperhatikan tahapan pembuatan tape secara menyeluruh, selain itu juga
memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan supaya mendapatkan hasil tape yang maksimal
dan tidak mengalami kegagagalan.
PENUTUP
Demikian laporan percobaan yang dapat kami buat. Kami sadar laporan
percobaan ini masih jauh dari kata sempurnya untuk itu kami mohon saran dan
kritik yang bersifat membagun agar dalam penyusunan laporan kedepan jauh lebih
baik. kami berharap laporan ini dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Kasra Hamer.2016.Cara
Pembuatan Tape Singkong. Tersedia di http://tapesingkongbioteknologi.blogspot.com/
Zevalova.2014.Laporan
Praktikum Bioteknologi. Tersedi di https://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
Sudarminto Setyo Yuwono.2015.
Ragi Tape. Tersedia di http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/ragi-tape/
Anonim. 2014. Bioteknologi
Konvensional Tape. Tersedia di http://adheciharaa.blogspot.com/2014/11/bioteknologi-konvensional-tape.html
0 komentar:
Posting Komentar